Rd Mochtar

Raden Mochtar (lahir di Cianjur pada tahun 1918) adalah pemeran Indonesia. Ia telah mengawali karir di film layar lebar sejak dekade tahun 1930 hingga tahun 1990an. Film pertamanya di tahun 1935 yang berjudul Pareh, Het Lied Van Der Rijst dengan sutradara Mannus Franken dari Belanda. Filmnya didukung oleh Doenaesih, Soekarsih, dan T. Effendy.
Pemain yang diinginkan Balink ditemukan secara tidak sengaja saat ia, Joshua dan Otniel sedang menemani Balink minum kopi di depot. Balink teriak senang sampai Otniel dan Joshua terkejut. Peria itu ia temukan. Tetapi peria itu melintas dewngan sepeda motor, dan mereka mengejarnya dengan mobil. Melihat pemuda itu dikejar oleh orang pakai mobil dan didalamnya ada Belanda totok, maka
pemuda itu melarikan diri karena takut akan Homo Seksual (saat itu sedang ramainya homoseksual). Setelah ditemukan, Balink masih kurang puas juga, Mochtar nama pemain itu harus diberi gelar ningrat. Mochtar memang berdarah bangsawan, tetapi orang tuanya meninggalakan.
Masalah darah biru itu karena urusan politis. Dan Balink ingin Mochtar harus memakai gelar ningratnya lagi. Balink sendiri menyelusuri gelar itu dan Mochtar memang berhak menyandang gelar Raden lagi. Dan Balink ingin Mochtar jadi Rd.Mochtar. Jadilah pemuda ini terkenal.

Biografi
Masa kecil dan karir awal
Raden Mochtar merupakan seorang bangsawan Jawa. Ia berpendidikan Taman Siswa di Bandung, Jawa Barat.
Pada 1935 Mochtar berperan dalam peran utama Mahmud dalam film Albert Balink Pareh. Balink keluar dengan kopi dengan Joshua dan Otniel Wong dan melihat Mochtar, yang dianggapnya tinggi, kuat, dan tampan, mengemudi oleh. Balink dan Wongs mengejar Mochtar dalam mobil mereka dan menangkapnya. Untuk film Mochtar diberitahu untuk menggunakan judul Raden, yang ia dan keluarganya sudah ditinggalkan.Menurut antropolog Indonesia Albertus Budi Susanto, penekanan pada judul Mochtar ini dimaksudkan sebagai cara untuk menarik penonton kelas yang lebih tinggi.Film yang biaya 75.000 gulden untuk memproduksi, adalah kegagalan komersial.Namun, itu secara finansial bermanfaat bagi Mochtar, yang membayar punggawa bulanan 250 gulden.
Balink ingat Mochtar untuk film berikutnya, Terang Boelan, pada tahun 1937 Meskipun peran menyerukan Mochtar menyanyi ia tidak mampu melakukannya. Dengan demikian, komposer Ismail Marzuki dipanggil untuk memberikan suara menyanyi Mochtar ini. Film ini sukses secara komersil, mengumpulkan lebih dari 200.000 Dolar Singapura selama rilis internasional.Hal ini menyebabkan Mochtar menjadi bintang bankable dan sering bermain bersama Roekiah. Film ini juga memainkan peran dalam pembentukan sistem bintang di bioskop di negara itu.Segera setelah rilis Terang Boelan Mochtar menikah dengan aktris Soekarsih, siapa dia bertemu di lokasi syuting Pareh.
Setelah sukses dengan Terang Boelan dan emigrasi Balink ke Amerika Serikat, sebagian besar cast   - termasuk Mochtar   - telah ditandatangani dengan Tan's Film. Film pertama Mochtar dengan perusahaan, Fatima (1938), ini sukses secara komersil, produktif 200.000 gulden pada anggaran 7.000 gulden.Setelah membuat beberapa film lebih lanjut, berdasarkan 1940 Mochtar telah meninggalkan Tan atas sengketa upah. Dia membuat lebih tiga film dengan Yo Kim Tjan Populair Film ini sebelum pindah ke film aksi.

Karir kemudian
Selama pendudukan Jepang (1942-1945) dan berikutnya revolusi empat tahun, Mochtar bertindak dalam beberapa kelompok teater, termasuk Terang Boelan, Bintang Soerabaja, dan Pantai Warna. Sebagai industri film Indonesia mendapatkan uap selama tahun 1950, Mochtar terus bertindak. Selain film Indonesia, ia juga memiliki peran dalam Rodriguo de Villa, oleh perusahaan Filipina Pictures LVN.
Pada akhir 1950-an industri film lokal surut dan Mochtar menjadi seorang pengusaha, kemudian petani. Pada pertengahan 1960-an ia pergi haji ke Mekkah, dan pada tahun 1970 ia mulai bertindak lagi. Selama periode ini ia menerima penghargaan dari kedua Javan Barat dan pemerintah Jakarta yang untuk aktingnya. Ia terus aktif dalam film sampai 1991.

Filmografi
1930 - 1949
Terang Boelan - 1937
Fatimah - 1938
Gagak Item - 1939
Boedjoekan Iblis - 1941
Moestika Dari Djenar - 1941
Garoeda Mas - 1941
Bengawan Solo – 1949

1950 - 1960
Sedap Malam - 1950
Bantam - 1950
Terang Bulan - 1951
Rindu - 1951
Surjani Mulia - 1951
Main-Main Djadi Sungguhan - 1951
Marunda - 1951
Hadiah Baru - 1951
Dunia Gila - 1951
Sepandjang Maliboro - 1951
Rodrigo De Villa - 1952
Leilani - 1953
Gara-Gara Hadiah - 1953
Berdjumpa Kembali - 1954
Gara-Gara Djanda Muda - 1954
Pegawai Tinggi - 1954
Gadis Sesat - 1955
Hadiah 10.000 - 1955
Harta Angker - 1956
Kamar Kosong - 1956
Djandjiku - 1956
Wanita Indonesia – 1958

1960 - 1970
Tak Terduga - 1960
Asmara Dan Wanita - 1961
Limapuluh Megaton - 1961
Tauhid – 1964

1970 - 1980
Bengawan Solo - 1971
Si Gondrong - 1971
Malin Kundang - 1971
Singa Betina dari Marunda - 1971
Perkawinan - 1972
Deru Campur Debu - 1972
Dalam Sinar Matanya - 1972
Jembatan Merah - 1973
Ibu Sejati - 1973
Tokoh - 1973
Mei Lan, Aku Cinta Padamu - 1974
Dosa Di Atas Dosa - 1973
Pembalasan Naga Sakti - 1976
Remaja 1976 - 1976
Cobra - 1977
Balada dua Jagoan - 1977
Karakatau - 1977
Karate Sabuk Hitam - 1977
Si Doel Anak Modern - 1977
Remaja Idaman – 1979

1980 - 1991
Di Sini Cinta Pertama Kali Bersemi - 1980
Bercanda dalam Duka - 1981
Merenda Hari Esok - 1981
Tirai Malam Pengantin - 1983
Sunan Kalijaga dan Syeh Siti Jenar - 1985
Tutur Tinular - 1989
Nyi Mas Gandasari - 1989
Ketika Dia Pergi - 1990
Tutur Tinular II – 1991

Penghargaan
1954 Majalah Varia: Bintang Terbaik.
1969 Piagam Penghargaan dari Gubernur Provinsi Jawa Barat.
1972 Piagam Penghargaan Gubernur DKI Jakarta.
1990 Festival Film Asia Pacific: Penghargaan khusus atas pengabdiannya pada perfilman Indonesia.
sumber, https://id.wikipedia.org/wiki/Rd_Mochtar