Radius Prawiro

Dr. Radius Prawiro, Drs.ec.,AK (lahir di Jogjakarta, Hindia-Belanda (kini Indonesia), 29 Juni 1928 – meninggal di München, Jerman, 26 Mei 2005 pada umur 76 tahun) adalah seorang ekonom dan politikus Indonesia.

Pendidikan
Putra seorang guru bernama Prawiro, Radius menyelesaikan pendidikan dasar sampai menengah atas di Yogyakarta. Saat masih berada di tingkat SMP pada tahun 1942, dia sempat menjadi penjual rokok. Dia kemudian melanjutkan
pendidikan di Nederlandsche Economicscshe Hogeschool, Rotterdam, Belanda. Setelah lulus, dia masuk Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia di Jakarta.

Karier
Kariernya dimulai sebagai Sekretaris Badan Keamanan Rakyat di Yogyakarta pada tahun 1945 dan dilanjutkan sebagai Perwira Markas Tertinggi Perhubungan TRI, Yogyakarta pada tahun 1947-1948, Staf Gubernur Militer Daerah Istimewa Yogyakarta (1945-1951) dan Pegawai Teknis Direktorat Akuntan Negara (1960-1965). Setelah itu, Radius menjabat sebagai Deputi Menteri Pemeriksa Keuangan Negara/BPK (1965), Deputi Menteri Urusan Bank Sentral (1965), Gubernur Bank Negara Indonesia (1966), Gubernur Bank Indonesia (1966-1973), Gubernur Dana Moneter Internasional (IMF) dan merangkap wakil Gubernur Bank Pembangunan Asia (ADB) untuk Indonesia pada tahun 1967-1971.

Radius pernah menjadi anggota Tim Ahli Ekonomi Presiden, Ketua Dewan Gubernur Bank Dunia (IBRD, 1971-1973). Kemudian ia berturut-turut dilantik sebagai Menteri Perdagangan di Kabinet Pembangunan II dan III (1973-1983), Menteri Keuangan dalam Kabinet Pembangunan IV (1983-1988) dan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri dan Pengawasan Pembangunan hingga tahun 1993.

Hobi dan keluarga
Radius adalah penggemar fotografi dan sepeda motor. Kegemaran terhadap sepeda motor berawal saat bersekolah di Belanda dan hanya dihentikan saat menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia dengan alasan keamanan. Selain itu, dia juga senang berkebun dan banyak meluangkan waktu untuk merawat tanaman bersama istrinya, Leonie Supit.
Penikahannya dengan Leonie membuahkan empat anak: Baktinendra, Loka Manya, Triputra Yusni Prawiro, dan Pingkan Riani Putri Prawiro. Radius meninggal akibat penyakit jantung yang dideritanya. Radius memiliki 13 cucu, Baktinendra menikah dengan Debbie dan memiliki 4 anak yaitu Ditta Prawiro, Joshua Prawiro, Hanna Prawiro dan Naomi Prawiro. Loka Manya menikah dengan Otiet dan memiliki 4 anak yaitu Iskandar Prawiro, Reza Prawiro, Ridzki Prawiro dan Jesse Prawiro. Tri Putra Yusni menikah dengan Ina memiliki 4 anak yaitu Samuel Prawiro, John Prawiro, Daniel Prawiro dan Shalom Prawiro. Yang terakhir Pingkan Riani menikah dengan Thompon memiliki satu anak yaitu David Batubara
Radius juga memiliki perusahaan otobus Bogor Jaya, yang dulu melayani jurusan dari Bogor menuju beberapa kota di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Kini Bogor Jaya sudah bangkrut dan dijual ke PO. Limas.

Meninggal Dunia
Dr Radius Prawiro meninggal di Rumah Sakit Deutsches Herzzentrum, Muenchen, Jerman, Kamis 26 Mei 2005 pukul 11.35 waktu setempat atau pukul 16.35 WIB dalam usia 76 tahun. Jenazah tiba di Tanah Air Selasa 31 Mei 2005 untuk kemudian disemayamkan di rumah duka Jalan Taman Dharmawangsa Nomor 11, Kebayoran Baru, Jenazahnya dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta
sumber, http://id.wikipedia.org/wiki/Radius_Prawiro